Misalnya di Provinsi Kalteng, terdapat beberapa tempat yang bisa
menarik pengunjung, seperti taman alama Bukit Tangkiling, Bukit Batu
serta lainnya. Lalu masakan khasnya, seperti ikan dan sayuran khas
dayak. Di antaranya sayur kalakai, umbut, bajei, singkah rotan, dan
lainnya.
Kekhasan daerah ini menarik warga mana kala sedang berkunjung ke
suatu daerah. Bagunan-bangunan bersejarah misalnya, atau panorama
keindahan alamnya yang menakjubkan. Paling tidak warga ingin menikmati
makanan khas dan membawa oleh-oleh khas daerah yang dikunjungi sebagai
tanda mata bahwa pernah berkunjung.
Ketika berkunjung ke Kota Surabaya, Provinsi Jatim (Jatim), warga
pengunjung ditawari berbagai jenis makanan yang patut dicoba di daerah
ini misalnya, salah satunya yang dikenal berasal dari Madura, yaitu nasi
bebek Sinjay.
Selain makananan tentu warga juga karena warga ingin menikmati
indahnya Jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) yang menghubungkan Kota
Surabaya dengan Madura dengan panjang kurang lebih 5,4 kilometer.
Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang se-Indonesia sekarang ini
yang berdiri di Selat Madura.
Tidak jauh dari ujung jembatan Suramadu, memasuki kota Bangkalan,
Madura, diperkirakan kurang lebih 1 kilometer. Disana ada berjejer
tempat-tempat jualan pernak-pernik khas Madura. Dimana apabila warga
yang berkunjung ke daerah itu lebih mudah mencari tanda mata untuk
dibawa pulang.
Saat menghadiri kegiatan tingkat nasional di Surabaya, Jawa Timur
belum lama ini, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, ibu Moenartining
Teras Narang serta rombongan ibu-ibu TP PKK Kalteng juga tidak
ketinggalan menyempatkan diri menikmati makanan khas Madura tersebut.
Tidak salah apa yang dikatakan orang-orang setempat, sembari
menikmati makanan bebek dan ayam goreng ditemani segarnya air kelapa
muda, Teras sambil mengobrol dengan rombongan berucap bahwa daging
bebeknya memang enak dan gurih.
Apalagi ditambah sambalnya yang tidak jauh beda dengan punya orang
dayak. Sambal dengan campuran mangga muda yang pedas semakin membuat
nikmat. Bahkan saking lahapnya gubernur minta tambah nasi setelah
merasakan kenikmatan bebek goreng khas Madura tersebut.
Tidak hanya itu, keindahan di sekeliling rumah makan yang terbuka dan
dapat menampung ratusan orang tersebut tidak kalah bagusnya. Hamparan
sawah milik warga Bangkalan terlihat menghijau sejauh mata memandang.
Saat rombongan gubernur makan ditempat itu, diperkirakan ada ratusan
orang yang juga sedang makan menikmati nasi bebek Sinjay ditempat
tersebut. Terlihat pula ada pendatang yang memang ingin menikmati
keindahan Suramadu dan makanan khas Madura.
“Bagus ya tempatnya. Nama rumah makannya seperti dari bahasa india,
Sinjay. Apalagi sambil menikmati makan dikeliling persawahan seperti
ini,” ucap Teras, usai menikmati bebek goreng Sinjay.
Setelah selesai makan, rombongan tidak langsung kembali ke Surabaya,
tetapi melanjutkan jalan-jalan melihat tempat pembuatan batik khas
Madura di kota Bangkalan. Terutama Ibu Moenartining Teras Narang yang
memang menyukai kain batik ingin melihat langsung.
Sembari melihat dan memilih corak batik yang disukai dan berdialog
dengan pemiliknya. Begitu juga dengan para ibu-ibu TP PKK Kalteng,
seperti Ibu Titik Sundari, yang saat itu sedang mendampingi ibu
Moenartining juga sibuk melihat dan memilih-milih batik khas Madura
dimaksud.
Puas melihat dan membeli sebagian kain batik khas Madura untuk
oleh-oleh, gubernur dan rombongan kembali ke kota Surabaya pada sore
harinya. Dimana dalam perjalanan, keindahan Jembatan Suramadu terlihat
dengan lampu-lampunya.
Sumber: http://media.hariantabengan.com/index/detail/id/39911
Sumber: http://media.hariantabengan.com/index/detail/id/39911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar